Ahoy, rekan-rekan pelaut di dunia kuliner Nusantara! Dari geladak kapal ferry yang pernah saya arungi, kini saya ingin berbagi cerita tentang gelombang dan arus tantangan yang dihadapi industri kuliner kita, lewat pandangan mata seorang mantan chef kapal. Pada tanggal 29 Februari 2024, dari dermaga Jakarta, kita menyaksikan industri makanan dan minuman, atau yang akrab kita kenal dengan FnB, terus menjadi jangkar kuat bagi ekonomi kreatif di Indonesia. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi mereka mencapai angka gemilang, 34% terhadap PDB di tahun 2023.
Dalam dunia masak-memasak di dapur kapal, saya paham betul bahwa ekosistem di bisnis kuliner itu ibarat resep masakan – setiap komponen harus diperhatikan. Tak hanya sekadar bahan makanannya, tetapi dari cara kita mengolah hingga cara kita mengemasnya pun, semuanya berperan penting dalam menyajikan hidangan yang memuaskan.
Bagaimana Pendiri Satmesin Terkait Pandangan Kuliner di Indonesia?
Di tengah ombak industri kuliner yang makin besar, SATMESIN, kapal yang dipiloti oleh nahkoda Indra Skom, mengarungi lautan ini dengan fokus pada pengolahan makanan dan pengemasan. Indra, dengan pengalaman luasnya, melihat industri kuliner kita bagaikan lautan yang luas dan penuh dengan peluang, namun tidak tanpa badai dan rintangan.
Menurut beliau, kita ini ibarat kapal-kapal yang berlayar di lautan kuliner. Persaingan yang makin seperti gelombang tinggi, hambatan regulasi dan perizinan bagaikan karang tajam, serta tantangan dalam mengelola dan mengoperasikan usaha kita bagaikan cuaca buruk yang tak terduga.
Namun, sebagai pelaut tangguh, kita harus terus berinovasi, mengenal peta laut (pasar), dan memiliki kompas (strategi) yang kuat untuk bisa bertahan dan maju. Dari dapur kapal, saya mengerti bahwa tantangan itu ibarat resep yang rumit; perlu kesabaran dan keahlian untuk mengatasinya.
SATMESIN, dengan semangat persaudaraan pelaut, memberikan bantuan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan, penyewaan peralatan usaha, publikasi gratis, layanan purna jual yang handal, dan keanggotaan premium. Ini semua ibarat perbekalan yang lengkap untuk memastikan kapal-kapal kita siap berlayar jauh.
Dengan pengalaman hampir 10 tahun di lautan kuliner, SATMESIN telah menjadi mercusuar bagi lebih dari 88,327 pengusaha kuliner. Mereka telah membentangkan jaringan layanan di 33 provinsi di Indonesia, bagaikan jala yang siap menangkap segala kesempatan.
Kisah SATMESIN, yang lahir dari kebutuhan para pelaut kuliner akan peralatan dan teknologi yang handal, adalah cerita tentang bagaimana kita harus selalu siap dengan peralatan terbaik di dapur kita, agar bisa menyajikan yang terbaik bagi para penumpang kita.
Tahun ini, dengan misi untuk mendirikan tiga cabang baru di Bandung, Bogor, dan Bekasi, SATMESIN ingin memastikan bahwa bantuan mereka lebih mudah dijangkau, layaknya pelabuhan yang ramah bagi setiap kapal yang ingin berlabuh.
Komitmen SATMESIN untuk terus menghadirkan program terbaik kepada para pelaku usaha, dengan kemudahan bertransaksi dan teknologi peralatan terkini, adalah janji mereka untuk terus berlayar bersama kita di lautan kuliner Indonesia yang luas ini.
Jadi, mari kita ikat pinggang keledar kita, asah pisau dapur, dan bersiap untuk menghadapi gelombang tantangan dengan keberanian dan inovasi. Bersama SATMESIN, kita siap untuk menjelajahi lebih jauh dan membawa kuliner Indonesia ke pelabuhan-pelabuhan baru di seluruh dunia. Ahoy!